Oleh: Zia Ru`ya Hilal, 1006659962
Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat peristiwa-yang
dipengaruhi oleh nilai fisika. Salah satu bentuk fenomena kehidupan yang
dipengaruhi dengan fisika adalah energi. Selain energi potensial dan energi
kinetik pada benda-benda biasa (skala makroskopis), terdapat juga bentuk energi
lain. Salah satunya ada energi listrik, energi panas, energi litsrik, energi
kimia yang tersimpan dalam makanan, dimana dalam hal ini energi tersebut adalah
bagian dari energi kinetik atau energi potensial pada tingkat atom. Energi
kinetik dan energi potensial merupakan bagian dari hukum-hukum kekekalan. Hukum
kekekalan energi digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti mekanika,
dan dinamika fluida. Karena energi
berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi sehingga
pengaplikasian dalam mekanika, dan dinamika fluida diterapkan.
Dalam fisika kekalan energi merupakan hal yang luar biasa
dalam fisika dan kehidupan kita sehari-hari adalah ketika energi dipindahkan
atau diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, ternyata tidak ada energi
yang hilang dan lenyap dalam setiap proses tersebut. Sebuah prinsip yang
penting dalam ilmu fisika. Hukum kekekalan energi dapat kita nyatakan sebagai
berikut
:
Energi
dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari satu benda ke
benda
yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi total tidak berkurang dan
juga
tidak bertambah1.
Kekalan energi bisa dikatakan
sebagai Hukum
termodinamika I dimana merupakan pernyataan dari hukum kekekalan energi yang
bisa merangkum hal terkait dengan energi yaitu; berkaitan dengan panas dan
kerja , dan menyatakan bahwa sewaktu proses berlangsung terdapat suatu
keseimbangan energi.
Hukum termodinamika I merupakan pernyataan dari hukum
kekekalan energi dan tidak menyatakan sesuatu apapun mengenai arah dari proses
yang berlangsung. Hukum Termodinamika I juga belum menjelaskan kearah mana suatu
perubahan keadaan itu berjalan dan apakah perubahan itu reversible atau
irreversible. Sehingga Hukum Termodinamika II hadir untuk melengkapi pernyataan
tersebut.
Hukum Termodinamika II, memberikan batasan-batasan tentang
arah yang dijalani suatu proses, dan memberikan kriteria apakah proses itu
reversible atau irreversible dan salah satu akibat dari hukum termodinamika II
ialah Tidak mungkin panas dapat dirubah menjadi kerja seluruhnya, tetapi
sebaliknya kerja dapat dirubah menjadi panas.
atau
: Q
≠
Wseluruhnya
W → Q (sama
besarnya) 2.
Atau bisa dikatakan perkembangan dari suatu sifat fisik alam
yang disebut entropi atau nilai keacakan3. Dari kedua hal tersebut
diatas, menyatakan tentang arah proses perubahan energi dalam dalam bentuk
panas ke bentuk kerja dimana
erat kaitannya dengan prosses perpindahan kalor
Salah satu bentuk dari perpindahan kalor yakni terkait
dengan Kelembaban relatif. Kelembaban merupakan besaran fisis yang menunjukan
banyaknya uap air di udara, kadar kelembaban tergantung pada keadaan jenuh
udara yang diukur dalam persentasi dan umumnya disebut
kelembaban relatif(R.H). fungsinya adalah akan menciptakan lingkungan yang
nyaman jika kelembaban relatifnya sesuai. Salah satu contohnya alat inkubator
dimana dikondisikan dengan baik, kehangatan dan sirkulasi udara harus terjaga
dengan baik. Temperatur dan sirkulasi udara bisa diatur sesuai dengan kebutuhan
bayi.
Referensi
3kuliah semester 3 termodinamika; Prof.
Dr. Ir. I Made Kartika D., Dipl.-Ing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar