mechanical engineering


Membangun, Bermanfaat, Mewujudkan Sesuatu yang Benar & Bermakna akan Menuju Sukses untuk Hidup yang Lebih Besar, Zia Ru`ya Hilal

Cari Blog Ini

Minggu, 23 September 2012

Keterkaitan Antara Hukum Kekalan Energi, Hukum Termodinamika Kedua, dan Kelembaban Relatif

Oleh: Zia Ru`ya Hilal, 1006659962

Dalam kehidupan kita sehari-hari terdapat peristiwa-yang dipengaruhi oleh nilai fisika. Salah satu bentuk fenomena kehidupan yang dipengaruhi dengan fisika adalah energi. Selain energi potensial dan energi kinetik pada benda-benda biasa (skala makroskopis), terdapat juga bentuk energi lain. Salah satunya ada energi listrik, energi panas, energi litsrik, energi kimia yang tersimpan dalam makanan, dimana dalam hal ini energi tersebut adalah bagian dari energi kinetik atau energi potensial pada tingkat atom. Energi kinetik dan energi potensial merupakan bagian dari hukum-hukum kekekalan. Hukum kekekalan energi digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti mekanika, dan dinamika fluida.  Karena energi berhubungan, dalam suatu sistem yang mendapat/mengeluarkan energi sehingga pengaplikasian dalam mekanika, dan dinamika fluida diterapkan.

Dalam fisika kekalan energi merupakan hal yang luar biasa dalam fisika dan kehidupan kita sehari-hari adalah ketika energi dipindahkan atau diubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, ternyata tidak ada energi yang hilang dan lenyap dalam setiap proses tersebut. Sebuah prinsip yang penting dalam ilmu fisika. Hukum kekekalan energi dapat kita nyatakan sebagai
berikut :
Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dan dipindahkan dari satu benda ke
benda yang lain tetapi jumlahnya selalu tetap. Jadi energi total tidak berkurang dan juga
tidak bertambah1.


Kekalan energi bisa dikatakan sebagai Hukum termodinamika I dimana merupakan pernyataan dari hukum kekekalan energi yang bisa merangkum hal terkait dengan energi yaitu; berkaitan dengan panas dan kerja , dan menyatakan bahwa sewaktu proses berlangsung terdapat suatu keseimbangan energi.
Hukum termodinamika I merupakan pernyataan dari hukum kekekalan energi dan tidak menyatakan sesuatu apapun mengenai arah dari proses yang berlangsung. Hukum Termodinamika I juga belum menjelaskan kearah mana suatu perubahan keadaan itu berjalan dan apakah perubahan itu reversible atau irreversible. Sehingga Hukum Termodinamika II hadir untuk melengkapi pernyataan tersebut.

Hukum Termodinamika II, memberikan batasan-batasan tentang arah yang dijalani suatu proses, dan memberikan kriteria apakah proses itu reversible atau irreversible dan salah satu akibat dari hukum termodinamika II ialah Tidak mungkin panas dapat dirubah menjadi kerja seluruhnya, tetapi sebaliknya kerja dapat dirubah menjadi panas.
atau :    Q  Wseluruhnya
W Q (sama besarnya) 2.

Atau bisa dikatakan perkembangan dari suatu sifat fisik alam yang disebut entropi atau nilai keacakan3. Dari kedua hal tersebut diatas, menyatakan tentang arah proses perubahan energi dalam dalam bentuk panas ke bentuk kerja dimana erat kaitannya dengan prosses perpindahan kalor

Salah satu bentuk dari perpindahan kalor yakni terkait dengan Kelembaban relatif. Kelembaban merupakan besaran fisis yang menunjukan banyaknya uap air di udara, kadar kelembaban tergantung pada keadaan jenuh udara yang diukur dalam persentasi dan umumnya disebut kelembaban relatif(R.H). fungsinya adalah akan menciptakan lingkungan yang nyaman jika kelembaban relatifnya sesuai. Salah satu contohnya alat inkubator dimana dikondisikan dengan baik, kehangatan dan sirkulasi udara harus terjaga dengan baik. Temperatur dan sirkulasi udara bisa diatur sesuai dengan kebutuhan bayi.










Referensi
3kuliah semester 3 termodinamika; Prof. Dr. Ir. I Made Kartika D., Dipl.-Ing.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar