Mechanical Engineering, Zia Ruya Hilal
Menjawab Tantangan Menjadi Peluang
mechanical engineering
-
Semangat Menebar Manfaat" alt="Penghijauan Situpladen
-
Semangat Menebar Manfaat" alt="Jalan-jalan seru anak taman baca ka baim
-
keceriaan Adik-adik alhasana" alt="semangat
-
Family Gathering UQ" alt="semangat
-
Malam Apresiasi Prestasi
-
Persiapan Tens
-
Produktif
-
Memberantas Korupsi Negeri
-
Rapat Kerja @lembag bandung
-
Seleksi Beastudi Etos
-
Seleksi Beastudi Etos
-
Tens
-
Tens
Cari Blog Ini
Minggu, 26 Maret 2017
Senin, 10 Desember 2012
TUGAS BESAR PROGRAM CFDSOF BAPAK AHMAD INDRA SISWANTARA
I. Ringkasan umum
Efisiensi Pembangkit Listrik dipengaruhi oleh distribusi batu bara , dimana Serbuk batubara, diangkut dan didistribusikan oleh gas primer melalui saluran pipa ke furnace. Saluran pipa sistem Pembangkit Listrik sangat kompleks dan persebaran batubara belum dipahami dengan baik. Secara khusus, data eksperimen mengenai arus massa dari batubara ke tingkat yang berbeda sangat sulit untuk diukur. Sehingga pemodelan CFD dapat membantu untuk menentukan arus massa dan persebarannya.
Mill duct memilki 4 tingkatan saluran menuju boiler. Untuk menghasilkan pembakaran yang efisien, batu bara yang masuk ruang pembakaran harus digiling terlebih dahulu hingga berbentuk serbuk. Tingkat kesempurnaan proses pembakaran di dalam
ruang bakar ditentukan oleh pola aliran udara dan batubara yang keluar dari burner. Data yang di ambil dalm konsentrasi 0 derajat.
II. Tujuan
• Dalam hal ini digunakan untuk memprediksi distribusi gas dan aliran tingkat batubara dalam sistem pembangkit listrik.
• Dari hasi ini simulasi dan eksperimental diperoleh mengenai aliran batubara, hasil yang disediakan oleh CFD berbeda secara signifikan dari eksperimental ,dimana Hasil perhitungan yang lebih konsisten diharapkan mendapati nilai simetris saat memvariasikan posisi konsentrator
• simulasi sangat penting untuk memahami distribusi batu bara dan tingkat aliran gas dalam sistem , karena akan kesulitan melakukan pengukuran langsung pada yang sama. Dalam hal ini simulasi dengan metode CFD memudahkan mendapati hasilnya
III. Lingkup Pekerjaan (termasuk Deskripsi masalah)
Pembahasn ini berkaitan dengan distribusi aliran batubara di mill duct dimana Batubara boiler membutuhkan flowmeasurement bahan bakar yang akurat untuk menyeimbangkan distribusi batubara massa antara pembakar. Massa meningkatkan stoikiometri burner, sehingga lebih baik dalam menjalankannya dibutuhkan perhitungan dan pengukuran yang matang. Secara khusus, batubara mengalir melalui berbagai tingkat burner memungkinkan mengoptimalkan hubungan antara udara sekunder dan batubara oleh masing-masing burner, data eksperimen mengenai arus massa dari batubara ke tingkat yang berbeda sangat sulit untuk diukur. SehinggaPemodelan CFD dapat membantu untuk menentukan arus massa dan persebarannya.
IV. Standart referensi
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0378382012002536
A.D. Jensen, G. Elsen, Reducing unburned carbon using coal flow distribution
analysis, In: 2003 Conference on Unburned Carbon on Utility Fly Ash, 28th
October, 2003.
V. Metodologi dan Gambar
Menggunakan simulasi cfd untuk menentukan aliran kecepatan dan distribusi batubara serta suhu dan variasi lainnya
Geometri Simulasi Inventor Simulasi 2D CFD-Cell
VI. Pemodelan
Menggunakan aliran udara di ruang bakar
Parameter diketahui;
Temperature, T : 220 0C=493 K
Density p : 0.7kg/m3
Spesies : C, CO2, O2, dan N2
Mass flow rate : 44.36 kg/s
VII. Verifikasi &. Validasi
Hasil & Analisis
a. Vektor dan kontur Kecepatan
b. Vektor dan kontur Temperatur
C. Vektor dan kontur Tekanan
VIII. Kesimpulan & Recomenation
Dari proses yang sudah dilakukan dalam menggunakan program CFDSOF Bapak Ahmad Indra Siswantara yakni Dari kontur yang dihasilkan kecepatan diketahui:
Simulasi dilakukan dengan keadaan Model : Mengaktifkan mode turbulen k-epsilon,
Dapat terlihat bahwa tampilan dari aliran dan hasilnya ditandai oleh daerah aliran dengan kecepatan tinggi yakni ditandai dengan visual orange – merah pada kontur. Pada daerah ini, udara mengalir dengan kecepatan tinggi, bahkan dipercepat dari kecepatan inlet di awal.
Sehingga dapat disimpulkan terjadi akselerasi atau percepatan. Percepatan ini terjadi karena pertambahan momentum dari udara. Dan selain itu pula pada daerah ini, terjadi tumbukan antara udara dengan udara yang akan masuk ke mainstream, sehingga menyebabkan aliran udara terjadi peningkatan tekanan statik pada daerah tersebut. Semakin keatas kecepatan semakin menurun.
Lepas dari daerah tersebut, laju udara akan dipercepat sebab terdapat penambahan massa yang menambah momentum dalam aliran dengan luas permukaan alir yang tetap, sehingga kecepatan aliran udara bertambah. Dan Sebagian dari udara tersebut terlontar kembali ke tempat semula dan membentuk vortex atau pusaran pada sudut-sudut yang ditandai oleh tekanan yang rendah pada kontur, vortex ini juga ditandai dengan arah vektor kecepatan yang berputar pada Pada kontur energi kinetik turbulen, vortex ditandai oleh warna kuning, merah, dan biru muda dan kanan mainstream.
Kontur kecepatan, tekanan statik, dan energi kinetik turbulen serta vektor kecepatan hasil simulasi merupakan hasil yang tetap. Selain itu terdapat aliran laminar dari kontur energi kinetik turbulen juga ditandai dengan warna biru yang menandakan bahwa energi kinetik turbulen pada daerah tersebut adalah nol. Dari hasil analisa ini, diharapkan dalam persebaran batubara dapat dapat menciptakan pembakaran yang baik dan efisien, yaitu dengan temperatur yang sesuai, sehingga simulasi sangat penting untuk memahami distribusi batu bara dan tingkat aliran gas dalam sistem, karena akan kesulitan melakukan pengukuran langsung pada yang sama. Dalam hal ini simulasi dengan metode CFD memudahkan mendapati hasilnya
Kamis, 06 Desember 2012
PRAKTEK MENGGUNAKAN PROGRAM CFDSOF ALIRANUDARA DIRUANG BAKAR
Oleh Zia Ruya Hilal; http://ziaruya.blogspot.com/
No | langkah-gambar | Rincian Langkah kerja | Keterangan |
1 | Dimulai dari login ke CFDSOF, | Setelah Remote Dekstop Connection terbuka, kemudian log in dengan username dan password yang dimiliki | |
2 | Masukan username, dan password | Masukan username sesuai dengan personal masing-masing | |
3 | AloMemori, dalam hal ini bisa ke tools input lalu Alomemori, | atau masukan nilai in1 lalu masukan N untuk SI | |
4 | Atur domain Dimensi yang digunakan: | Klik "Input" pada jendela utama software CFD kemudian pilih "Domain". Atur domain dengan : panjang = 10 m lebar = 3 m tinggi = 5 m Cell I = 100 Cell J = 50 | |
5 | Atur komponen yang akan dihitung saat iterasi | Komponen yang dipilih, | yaitu hitung temperature Inputàmodel |
6 | Atur Cell | Atur cell | Cell diatur pada pengaturan “Cell..”, sehingga cell I10-70, J1 merupakan INLET-1, cell I1, J21-22 merupakan INLET-2, dan I2-99, J50.supaya berbeda dengan dinding |
7 | Mengatur kondisi | Kondisi inlet di-set | INLET 1 : V = 4 m/s INLET 2 U = 2 m/s |
8 | Mengatur Konstanta Fisikal | Konstanta Fisikal diatur dengan pengaturan | Densitas = 1.293 kg/m3 Viskositas = 1.75 E-5 kg/m-s Tekanan Op. = 101320 Pa |
9 | Iterasi | Masukan jumlah iterasi 500. Konvergensi terpenuhi | Berisikan angka perhitungan numerik |
10. | Penayangan hasil dan analisis data Kontur Kecepatan | Kontur Tekanan Total Relatif | Kontur Tekanan Statik Relatif |
Analisa: INLET-1 (Primary Air) : V = 4 m/s Intensitas Turbulen = 10% Panjang Karakteristik = 0.01 m INLET-2 (Secondary Air) : U = 2 m/s Intensitas Turbulen = 10% Panjang Karakteristik = 0.01 m Model : Mengaktifkan mode turbulen k-epsilon Dapat terlihat bahwa tampilan dari aliran dan hasilnya ditandai oleh daerah aliran dengan kecepatan tinggi yakni ditandai dengan visual orange – merah pada kontur. Pada daerah ini, udara mengalir dengan kecepatan tinggi, bahkan dipercepat dari kecepatan inlet. Sehingga dapat disimpulkan terjadi akselerasi atau percepatan. Percepatan ini terjadi karena pertambahan momentum dari udara. Dan selain itu pula pada daerah ini, terjadi tumbukan antara udara dengan udara yang akan masuk ke mainstream, sehingga menyebabkan aliran udara terjadi peningkatan tekanan statik pada daerah tersebut. Lepas dari daerah tersebut, laju udara akan dipercepat sebab terdapat penambahan massa yang menambah momentum dalam aliran dengan luas permukaan alir yang tetap, sehingga kecepatan aliran udara bertambah. Dan Sebagian dari udara tersebut terlontar kembali ke tempat semula dan membentuk vortex atau pusaran pada sudut-sudut yang ditandai oleh tekanan yang rendah pada kontur, vortex ini juga ditandai dengan arah vektor kecepatan yang berputar pada Pada kontur energi kinetik turbulen, vortex ditandai oleh warna kuning, merah, dan biru muda dan kanan mainstream. Kontur kecepatan, tekanan statik, dan energi kinetik turbulen serta vektor kecepatan hasil simulasi merupakan hasil yang tetap. Selain itu terdapat aliran laminar dari kontur energi kinetik turbulen juga ditandai dengan warna biru yang menandakan bahwa energi kinetik turbulen pada daerah tersebut adalah nol. | |
PRAKTEK MENGGUNAKAN PROGRAM CFDSOF ALIRAN MULTIFASE PADA TEE
Oleh Zia Ruya Hilal; http://ziaruya.blogspot.com/
No | langkah-gambar | Rincian Langkah kerja | Keterangan |
1 | Dimulai dari login ke CFDSOF, | Setelah Remote Dekstop Connection terbuka, kemudian log in dengan username dan password yang dimiliki | |
2 | Masukan username, dan password | Masukan username sesuai dengan personal masing-masing | |
3 | AloMemori, dalam hal ini bisa ke tools input lalu Alomemori, | atau masukan nilai in1 lalu masukan N untuk SI | |
4 | Atur domain Dimensi yang digunakan: | inputàdimensi Dimensi yang digunakan: panjang = 0.275 m lebar = 1 m tinggi = 0.4 m Cell I = 57 Cell J = 82 | |
5 | Atur model | Komponen yang dipilih, | Memilih model dari simulasi dengan memilih “K-Epsilon” sebagai model turbulensi dan Eulerian sebagai model multifasa. |
7 | Atur Cell | Cell diatur sehingga membentuk tee dengan inlet pada bagian bawah dan outlet pada bagian atas dan tengah. | |
8 | Mengatur Fasa | fasa sekunder sebanyak 1 serta menentukan fasa primer (air) dan fasa sekunder (udara). | |
9 | Mengatur Kondisi Sempadan | INLET-1 diatur dengan : | Air : V = 2.5 m/s Udara : V = 0.05 m/s Fraksi Volume = 0.02 |
10 | Atur Konstanta fisikal | Memasukan Nilai Densitas Dan Viskositas Air Dan Udara | Air : Densitas = 1000 kg/m3 Viskositas = 10-3 Pa.s Udara : Densitas = 1.293 kg/m3 Viskositas = 1,75X 10-5Pa.s Mengatur Residu |
11 | Atur Residu | Residu diatur dengan mencentang “Plot” pada box “Opsi” dan klik “Pakai”. | |
10. | Iterasi | Hasilàkonturàcentang ‘penuh, nilai modal, | Iterasi diatur dilakukan sebanyak 1500 kali. |
Vektor Kecepatan |
Analisa: | |
PRAKTEK MENGGUNAKAN PROGRAM CFDSOF MERUBAH KERAPATAN GRID
Oleh Zia Ruya Hilal; http://ziaruya.blogspot.com/
No | langkah-gambar | Rincian Langkah kerja | Keterangan |
1 | Dimulai dari login ke CFDSOF, | Setelah Remote Dekstop Connection terbuka, kemudian log in dengan username dan password yang dimiliki | |
2 | Masukan username, dan password | Masukan username sesuai dengan personal masing-masing | |
3 | AloMemori, dalam hal ini bisa ke tools input lalu Alomemori, | atau masukan nilai in1 lalu masukan N untuk SI | |
4 | Atur domain Dimensi yang digunakan: | inputàdimensi Dimensi yang digunakan: Panjang: 1m Tinggi: 1m Lebar: 1m Jumlah Cell yang digunakan: Cell I: 50 Cell J: 50 | |
6 | Merapatkan grid, dilakukan dengan cara mengetik “in1” lalu tekan enter, setelah itu ketik “bg” dan tekan enter lagi, kemudian pilih antara angka 1 atau 2 | ketik “is” untuk menginisialisasikan segmen | |
7 | |||
8 | Melakukan hal yang sama untuk grid arah X, maka akan didapatkan bentuk grid yang baru seperti ini. | ||
9 |