mechanical engineering


Membangun, Bermanfaat, Mewujudkan Sesuatu yang Benar & Bermakna akan Menuju Sukses untuk Hidup yang Lebih Besar, Zia Ru`ya Hilal

Cari Blog Ini

Jumat, 20 April 2012

4 UNSUR UNTUK 1 TUJUAN


Ada pepatah yang menyatakan,”jika suatu bangsa ingin maju, maka ikutilah sistem kemajuan dari bangsa lain”. Pengalaman negara maju, diketahui pendidikan merupakan faktor terpenting yang dapat mendorong suatu bangsa maju dan berkembang secara berkelanjutan. Pendidikan adalah sektor yang menempati prioritas tertinggi dalam pembangunan di negara-negara tersebut. Semakin baiknya tingkat pendidikan rata-rata suatu bangsa semakin cepat pula proses pembangunan masyarakat dapat mencapai keberhasilan. Pendidikan yang bermutu memberikan dorongan untuk mempercepat terbentuknya manusia yang berkualitas, yaitu manusia-manusia yang memiliki pengetahuan, keterampilan, kecakapan dan profesionalitas yang dapat mendorong terwujudnya masyarakat dan bangsa yang produktif. Apabila kondisi ini tercapai, maka daya saing suatu bangsa di era global. Meningkatnya daya saing suatu bangsa akan pula meningkatkan harkat martabat suatu bangsa tersebut di tengah-tengah dinamika  kehidupan dunia yang semakin terbuka dan transparan.
Masih tingginya angka buta aksara nasional, sekitar 15,6 juta penduduk berusia > 15 tahun pada tahun 2004, sedangkan di tahun 2005 menurun sedikit menjadi 14,6 juta penduduk, dan pada tahun 2007 menjadi 11.823.170 (data proyeksi BPS, 2007) menjadikan Indonesia termasuk 34 negara penyandang buta aksara terbesar.  Semua elemen masyarakat, mulai dari pemerintah sampai pada kalangan keluarga harus lebih menyadari akan pentingnya pendidikan serta menumbuh kembangkan minat baca dan menulis masyarakat disemua kalangan.
Pendidikan merupakan salah satu hak bagi manusia, ada empat pilar/ unsur  dalam pendidikan yang sering dilupakan oleh negara ini ¹ “ yaitu:
  1. Learning to Know adalah belajar untuk mengetahui, dengan pilar ini              menekankan agar anak-anak memperoleh pengetahuan yang benar sebanyak-  benyaknya dan seluas-seluasnya.
  2. Learning to Do adalah belajar untuk mengaplikasi ilmu. Yakni pada kemampuan untuk bertindak dan berkarya.
  3. Learning to Be adalah belajar untuk dapat mandiri, menjadi orang yang bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama.
  4. Learning to Live Together adalah belajar hidup bersama dengan orang lain atau bersosialisasi dengan masyarakat.
Dengan mengaplikasikan pilar-pilar tesebut, diharapkan pendidikan yang berlangsung di seluruh Dunia, termasuk negara tercinta kita Indonesia dapat menjadi labih baik. Namun ini yang masih merupakan penyakit untuk Indonesia, dimana pendidikan di Negara kita sangat mengkhawatirkan. Dimana pendidikan di Indonesia saat ini masih minim fasilitas, terlebih lagi di daerah-daerah terpencil .Dan bagaimana dengan empat pilar ini? Apakah Indonesia sudah menerapkannya?  Apakah sistem pendidikan kita yang salah? atau Fasilitas-fasilitas yang minim entah dananya yang tidak ada atau mampir di kantong-kantong para koruptor. Inilah yang sampai detik ini merupakan tanggung jawab kita sebagai generasi perubahan “Agent Of Change”.

Terdorong sebuah masalah yang tak lepas dari sebuah pendidikan yang sangat menghkawatirkan di negara kita. Kita sebagai mahasiswa tidak boleh diam akan masalah ini, tidak sedikit yang mengesampingkan masalah pendidikan di negara ini. Pemerintah yang mungkin hanya memikirkan masalah sektor ekonomi, politik, dan sektor-sektor lainnya sehingga sektor pendidikan tidak begitu dipikirkan, serta banyak masyarakat dan generasi-generasi muda golongan bawah terlepaskan akan masalah pendidikan, tidak sekolah karena hal biaya yang sangat tinggi, kita sebagai generasi penerus bangsa harus segera menangani masalah ini.
Era telah berubah, hidup bukan hanya berdiri pada slogan dan citra, tetapi pada pembuktian. Sikap patriotisme muncul dari pendekatan kepada rakyatnya dan melakukan pembuktian atas slogan-slogan para penguasa. Kami ingin para penguasa negeri ini berfikir menggunakan hati nurani, bukan hanya mementingkan uang, golongan, dan nama baik, tetapi rakyatlah yang harus diutamakan.  Dengan semangat slogan mahasiswa yaitu HIDUP MAHASISWA, HIDUP RAKYAT INDONESIA, kami sebagai generasi perubahaan akan meneruskan perjuangan dengan bekerja sama oleh pihak pendidikan nasional yaitu membuat kurikurum yang selaras akan 4 unsur yang sifatnya merangkup teori dan praktek  untuk 1 tujuan, yaitu Indonesia Maju.
zia ru`ya hilal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar