Suatu gaya ke atas yang dihasilkan oleh suatualiran fluida terhadap sebuah benda yang dimasukkan atau terapung. Gaya apung dapat menyebabkan objek tetap terapung. Gaya Apung dan Prinsip Archimedes; Sepotong batu bata bila dimasukkan ke dalam air akan menyebabkan air itu dipindahkan tempatnya dan akan mengisi wadah yang lebih kecil.
Sedangkan aliran partikel-partikel fluida yang bergerak secara paralel (tidak saling memotong), atau aliran berlapis bisa dikatakan sebagai laminer. contohnya: aliran lambat dari cairan kental. Suatu aliran fluida (gas / cair) dapat berupa aliran laminer atau turbulen ditentukan (dihitung) berdasarkan angka Reynold (reynold number).ex: keadaan tanpa ada angin yang berhembus atau keadaan tenang) asap rokok yang mengalir naik keatas, pada bagian dekat rokok berupa aliran laminer.
Kecepatan aliran yang relatif besar akan menghasilakan aliran yang tidak laminar melainkan komplek, lintasan gerak partikel saling tidak teratur antara satu dengan yang lain adalah Turbulen. Sehingga didapatkan Ciri dari cairan turbulen: tidak adanya keteraturan dalam lintasan fluidanya, aliran banyak bercampur, kecepatan fluida tinggi, panjang skala aliran besar dan viskositasnya rendah.
Karakteristik aliran turbulen ditunjukkan oleh terbentuknya pusaran-pusaran dalam aliran, yang menghasilkan percampuran terus menerus antara partikel partikel cairan di seluruh penampang aliran. Untuk membedakan aliran apakah turbulen atau laminer, terdapat suatu angka tidak bersatuan yang disebut Angka Reynold (Reynolds Number). Angka ini dihitung dengan persamaan sebagai berikut: Re = (4 v R)/ϑDimana:
Re = Angka Reynold (tanpa satuan)
V = Kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
R = Jari-jari hydraulik (ft atau m)
ϑ = Viskositas kinematis, tersedia dalam tabel sifat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar