mechanical engineering


Membangun, Bermanfaat, Mewujudkan Sesuatu yang Benar & Bermakna akan Menuju Sukses untuk Hidup yang Lebih Besar, Zia Ru`ya Hilal

Cari Blog Ini

Jumat, 20 April 2012

BISA KARENA ALLAH DAN ORANGTUAKU

 
Deru suara tangisan bayi memecah kesunyian pagi yang masih gelap. Alunan adzan subuh baru saja berlalu di telan semesta yang terus bertasbih. Mentari belum dititahkan untuk menyambut pagi dengan cahayanya dan Ungas-unggaspun tampak untuk mengangkat paruhnya dan berkokok melagukan keelokannya. Ramaian jalan dihiasi ibu-ibu di halaman rumah minimalis khas betawi dengan paduan gaya untuk melengkapi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Suara itu memberikan gertakan pada tubuh kaku diriku dari sandaran mimpi-mimpi. Berdiri dan menuju indahnya suasana pagi, membersihkan diri untuk bertemu kuasa ilahi.
Semangat hari ini melebihi semangat hari kemarin, untuk membuktikan diri menjadi yang terbaik di kehidupan intelektual. Diriku melanjutkan aktifitas mandi dan menuju ruang silahturahmi keluarga. Cahaya televisi mengungkapkan kabar-kabar sportifitas negeri ini. Itulah acara olahraga yang sehari-hari kusukai. Selesai, rapih-rapih dan diriku berdiri dan melanjutkan untuk pergi ke proses impian cita-citaku(sekolah), tentu dengan izin cinta oleh bapak dan ibuku dan berbekal Tujuh ribu rupiah. Langkah-langkah kulakukan, menuju deru suara takberaturan khas Indonesia. Itulah mobil metromini dengan nomor 57 yang selalu menemaniku.
Diawali kata semangat yang merupakan awal pembentukan karakter diri menjadikan diri selalu memiliki power dalam hidup ini. Selalu bersemangat dalam kondisi apapun dan selalu berpikir positif akan hal yang akan di lakukan. Sesampailah diriku di gerbang pintu pembelajaran. Disapa oleh guru-guru hebat dan selalu menginspirasi hari-hariku.
 Dering melodi nada yang indah mengantarkan aku masuk kelas dan kini diriku siap menerima asupan-asupan ilmu dan pemahaman. Diriku kini sudah di jenjang akhir tingkat menengah atas. Menuju 5 bulan untuk kelulusan. Mengingat kembali bayang-bayang pengalaman selama 2 tahun 5,5 bulan terakhir. Bayang-bayang memimpin teman-teman disekolah ini ketika diorganisasi intra sekolah, dan mendapati Juara Umum disekolah serta teringat  teman-teman rohis yang selalu menemaniku untuk bisa seperti itu. Sungguh itu tak akan kulupakan.


            Lahir dari keluarga yang kaya akan nilai-nilai semangat untuk berjuang. Bapak adalah seorang pedagang tebu dan ibu bekerja menjual pakaian-pakaian sisa usaha konveksi 5 tahun sebelumnya. Hasil keuntungan mereka tidak mencukupi biaya sekolah 5 anak-anak nya. Akan tetapi kami sebagai anaknya selalu diajarkan untuk mandiri dan optimis akan kelanjutan pendidikan kami. Kedua kakak saya selalu menginspirasi diri ini untuk hidup mandiri, biaya kuliah dan hidup didapati dari beasiswa. Berusaha meluangkan waktu untuk bisa membantu bapak bekerja, hari minggu selalu hadir membantu bapak berdagang di pasar kaget. Tetesan keringan, kelelahan hilang seketika karena kecintaan diriku kepada bapak.
 Ingin sekali membantu orangtua lebih dari tenaga, mencoba mencari pekerjaan di sela waktu kosong, akhirnya sebuah institusi ternama yang independen terletak di cibubur dengan nama Gaza cosinus. Setelah mengikuti procedur pelamaran, tiba panggilan untuk wawancara, dan saya dinyatakan lolos, Begitulah awal merintis karir yang bermula di jenjang sma dimana harus bisa mencari uang untuk meringankan beban orang tua. Walaupun kondisi keuangan keluarga saya tidak mendukung, tetapi itu bukan menjadi penghalang saya untuk bisa lebih baik dari orang lain. 
            Disatu sisi kecintaan saya kepada keluarga, ada hal yang selalu membuat pikiran saya menjadi tidak focus dengan pembelajaran di sekolah, itu dikarenakan biaya pendidikan sekolah yang belum lunas, uang pangkal masih tersisa hutang 3 juta, dan iuran sekolah 1 lusin bulan belum bayar. Dalam hari-hari disekolah, teguran dari perwakilan tata usaha untuk menagih hutang tersebut selalu kudapati. Akan tetapi orang tua selalu memberikan semangat dan berkata” Tenang saja kak, ibu akan melunasi dalam waktu dekat”. Kalimat tersebut yang membuat kami menjadi tenang.
Masa-masa akhir sekolah, seluruh teman-teman menyibukkan diri untuk memeta-metakan dirinya untuk masuk perguruan tinggi yang dicita-cita kan. Walaupun demikian beda halnya dengan saya yang sama sekali tidak ada ketertarikan akan dunia perkuliahan, dimana secara tidak langsung saya akan memberatkan kedua orang tua saya yang menanggung kelima anaknya. Bahasa kasarnya, boro-boro untuk kuliah, untuk bayaran spp dan tunggakan uang pangkal saja belum kelar! Kembali lagi dengan pola pikir yang membuat banyak  sekali orang miskin di Indonesia yaitu "Pasrah". 
            Usaha, doa dan berserah diri kepada ALLAH pun tidak pernah bosan saya lakukan.  Pada hari senin guru BK mengumumkan nama-nama perguruan tinggi yang mengundang siswa sma untuk masuk perguruan tinggi tersebut tanpa jalur tes. Salah satu perguruan tiggi tersebut adalah jalur PPKB Universitas Indonesia. Saya mendapat rekomendasi untuk mendaftar PPKB UI atau jalur seleksi tanpa tes. Untuk daftar saja saya kebingungan dengan biaya pendaftaran yang memberatkan, sebesar 160 ribu rupiah. Akan tetapi keduaorangtua saya memaksakan untuk tetap maju, walaupun sampai hutang-hutangan. Seleksi sekolah pun dimulai, karena Cuma  dua nama saja yang bisa mewakilkan  dari sma saya. Satu minggu berlalu untuk seleksi sekolah. Seketika pula pengumuman itu dipampang di mading ruang BK, dan nama zia ru`ya hilal berada pada posisi pertama. Proses kelengkapan berkas pun kulakukan dalan seleksi tingkat nasional tersebut.
            Tiga bulan untuk mengetahui proses pengumuman tingkat nasional. Waktu yang tidak singkat membuat saya agak pesimis dengan hasil yang orangtua saya harapkan. Seiring berjalannya wktu, sehari sebelum pengumuman tepatnya tanggal 16 januari 2010, saya diberikan motivasi dari guru BK untuk selalu berdoa dan apapun hasilnya harus diterima dengan lapang dada. Tanggal 16 pun menjemput saya, pada pukul 8.08 pagi seluruh tubuh ini bergerak dan segera meminta doa restu orang tua dan keluarga untuk mendoakan hasil yang terbaik. Setelah itu segerahlah saya ke warung internet untuk melihat pengumuman tersebut, dan selama dua jam duduk di depan monitor, tentu dengan kesulitan untuk mengakses. Selama 13 kali mencoba, dan percobaan ke empat belas untuk memasukan nama akun dan password, akhirnya jendela pengumumanpun terbuka dengan menyilaukan lensa mata saya, sungguh terkejut dan berkaca-kaca mata ini ketika melihat kalimat “Selamat Kepada Zia Ru`Ya Hilal, Anda Diterima di Fakultas Teknik Universita Indonesia”. Sujud syukurpun kulakukan, dan berlari dari warung Internet untuk memberikan kabar kepada bapak dan ibu. Sesampainya dirumah saya memeluk ibu dan menitihkan air mata, bu zia diterima di-UI. Ibu, bapak dan keluargapun memeluk saya.
            Setelah Allah memberikan jalan ini, saya harus memutuskan, dan saya memutuskan untuk terus mengambil UI. Walaupun besarnya biaya, dengan total jumlah pembayaran sebesar tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah. Saya harus terus berjuang, salah satu usaha yang saya lakukan adalah membuat proposal pengajuan beasiswa ke beberapa perusahaan di jakarta. 1bulan kulakukan untuk mencari bantuan, akan tetapi masi saja nihil. H-1 tepatnya 22 maret 2010, dimana hari terakhir pembayaran administrasi untuk masuk perguruan indonesia tersebut, berbagai macam usaha sudah dilakukan, dari mengajukan keringanan, memasukan proposal ke berbagai perusahaan sampai detik terakhir.
            Sore hari ketika menuju perjalanan pulang ke rumah dengan kepasrahan tindakan yang kulakukan. Tiba-tiba getaran  handphone memecah pikiran semu tersebut,  dari percakapan tersebut. Yang menyimpulkan kabar gembira, syukur alhamdulillah,  perusahaan ternama di jakarta memberikan beasiswa bantuan pembayaran administrasi. Diawali kata semangat yang merupakan awal pembentukan karakter diri menjadikan diri selalu memiliki power dalam hidup ini. Selalu bersemangat dalam kondisi apapun dan selalu berpikir positif akan hal yang akan di lakukan. Dan Allah maha pemberi apa yang kita butuhkan.
            Ketika nilai semangat itu sudah mulai tumbuh, kini kuyakin produktifitas sangat diperlukan dalam hidup ini. Produktifitas dan kemandirian saat ini menjadi penyakit yang mewabah kepada para pemuda pemudi Indonesia. Sulit rasanya menemukan SDM produktif di negeri ini, yang lebih banyak kita temukan saat ini adalah generasi muda yang konsumtif, membeli apapun sesuai kebutuhan akan perkembangan  jaman ini. Ya Allah Negara tercintaku ini benar-benar sudah kehilangan jiwa mandiri dan produktif.  Kondisi bangsa seperti ini harus diubah oleh diri pribadi. Dan kini ku mulai sadar ketika berada dalam komunitas yang super-super dahsyat.
            Saya yakin Islam telah mengajarkan sikap-sikap produktif dengan memaksimalkan segenap potensi yang saya miliiki. Alhasil setelah melewati iringan waktu dan perputaran pusat dunia sesosok zia ru`ya hilal memanfatkan 20 jam per hari untuk memanfaatkan potensi ini. Alhamdulillah sejauh ini karya-karya saya dalam bentuk buku berupa modul itensif uan pun bisa memberi manfaat bagi bimbel-bimbel dan saya pun bias berkreasi dibidang teknologi, mengajar anak-anak sma, private dan berbagai bisnis kini saya jalani. Itu semua karena doa orangtuaku dan sejatinya diriku adalah “AKU BANGGA MENJADI ANAK BAPAK DAN IBUKU”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar