Oleh Zia Ruya Hilal; http://ziaruya.blogspot.com/
No | langkah-gambar | Rincian Langkah kerja | Keterangan |
1 |
| Dimulai dari login ke CFDSOF, | Setelah Remote Dekstop Connection terbuka, kemudian log in dengan username dan password yang dimiliki |
2 |
| Masukan username, dan password | Masukan username sesuai dengan personal masing-masing |
3 |
| AloMemori, dalam hal ini bisa ke tools input lalu Alomemori, | atau masukan nilai in1 lalu masukan N untuk SI |
4 | Atur Domain
| Atur domain inputàdimensi Dimensi yang digunakan: | inputàdimensi Dimensi yang digunakan: Panjang: 1m Tinggi: 0.1m Lebar: 1m Jumlah Cell yang digunakan: Cell I: 10 Cell J: 3 |
5 | Atur komponen yang akan dihitung saat iterasi
| Komponen yang dipilih, | yaitu hitung temperature Inputàmodel |
6 | Pilih persamaan yang akan dihitung
| Persamaan yang dipilih, yaitu entalpi | Olahàcontrolàpersamaan |
7 | Atur Cell
| Atur cell Inputàcellàtayang | Klik I1,J2 – ubah W1 menjadi I1 – pakai Klik I10,J2 – ubah w1 menjadi I2 – pakai–tutup Klik w1 selainnyadanubahmenjadisimetri (S) Inlet 1 sebagai inlet spesies 1 dan inlet 2 sebagai inlet spesies 2 |
8 | Mengatur kondisi fisikal fluida
| In1àasàCO2àudaraàesàin1àkfàdnàbawaanàCO2à1.3àudaraà1.13àes | Spesies yang diinput ialah CO2 (spesies 1) dengan anggapan densitas 1,3 kg/m3 dan udara (spesies 2) dengan densitas 1.13. |
9 | Persamaan | Pilih CO2 pada persamaan. | |
10 | Aturkondisisempadan
| Pada inlet 1, masukannilai0.5 padafraksimassapadajendelaspesies. Pada inlet 2, masukan nol | Untukkondisi 1, komponenkecepatandiberikannol, sedangkanpadakondisi 2, kecepatandiberikannilai 10 Kita akanlihatperbedaanpolaalirannya, bagaimanapengaruhkecepatanterhadapaliranpencampuranduamassa gas |
11 | Iterasi
| Masukan jumlah iterasi 1000. Konvergensi terpenuhi | Berisikan angka perhitungan numerik |
12 | Penayangan hasil dan analisis data
| Hasilàkonturàcentang ‘penuh, nilai modal, | klipDIRentang’àPilih spesies dan mass fractionàPilih spesies CO2àtayang |
Analisa:
Dari proses yang sudah dilakukan dalam menggunakan program CFDSOF Bapak Ahmad Indra Siswantara yakni Dari kontur yang dihasilkan, bisa dilihat bahwa pada kondisi 1 dimana tidak diberikan kecepatan pada inlet 1 pola aliran yang terjadi menunjukkan konsentrasi massa spesies 1 (CO2) yang mulanya sekitar 50% pada daerah inlet kemudian menigkat hingga melewati bagian tengah dari batang dan kemudian menurun lagi hingga pada inlet 2 massa CO2 sama dengan 0. (sesuai dengan yang diinputkan pada fraksi massa pada kondisi sempadan).
Sedangkan pada kondisi 2 yang diberikan nilai kecepatan di inlet 1 dan inlet 2 nya, pola alirannya berbeda dengan kondisi 1. Pada kondisi ini, kontur yang dihasilkan menunjukkan konsentrasi massa CO2 yang menurun dari inlet 1 ke arah kanan dan mencapai nilai 0 bahkan sebelum mencapai bagian tengah batang. Hal ini mungkin disebabkan karena densitas udara yang lebih rendah daripada CO2 sehingga udara mengalir lebih cepat ke arah inlet 1 dan mendorong aliran CO2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar